Selasa, 29 Desember 2009

MEMBACA SPESIFIKASI BAN


Cara mengetahui spesifikasi ban cukup mudah. Coba perhatikan sisi ban. Pada setiap jenis ban akan tertulis sejumlah angkat atau huruf yang sebenarnya telah menjelaskan secara mendetil karakteristik ban. Misalnya, pada di ban mobil tertulis 205/65R15 92H.

Apa yang tertera di samping ban dapat dikategorikan sebagai berikut :

.
1. Angka 205 merupakan petunjuk lebar penampang ban. Semakin besar ukuran penampang ban, semakin besar pula telapak ban.

2. Angka 65 R merupakan petunjuk mengenai ketinggian ban diukur mulai dari pelek hingga penampang ban yang menempel pada jalan. Semakin besar angkanya maka semakin tebal pula dinding ban jika dilihat dari samping luar (jika diukur dari pelek)
3. Angka 92 H menunjukkan kecepatan minimum dan juga maksimum ban. Semakin besar tingkatakn angka yang ditunjukan maka semakin besar pula kekuatan ban terhadap kecepatan tertentu.

Untuk angka terakhir yang disebutkan ada sedikit penjelasannya. Dalam dunia ban, pihak produsen biasa mencantumkan kode standarisasi kecepatan ban. Ada beberapa klasifikasi kecepatan yang dicantumkan pada setiap jenis ban, klasifikasi tersebut adalah :


1. TR, Ban jenis ini mampu digunakan untuk kecepatan kendaraan sekitar 100 Km/jam.

2. HR, Ban jenis ini mampu digunakan untuk kendaraan yang melaju dengan kecepatan 210 Km/jam.

3. VR, Ban jenis ini dapat digunakan pada kendaraan yang mampu melaju pada kecepatan 260 km/jam

4. ZR, kode tersebut menunjukkan bahwa ban jenis ini mampu digunakan pada kendaraan yang mampu melaju pada keceparan 340 km/jam.

Sebagai infomasi tambahan, bagi yang suka pergi jauh tak ada salahnya ban diberi sedikit cairan penambal.

Dengan cairan tersebut, maka dijamin ban akan semakin aman. Sebab fungsi cairan penambal tersebut yakni merekatkan kembali bagian ban yang tertusuk benda tajam. Bahkan ada sejumlah bengkel mengatakan bahwa untuk jenis paku dengan panjang 10 mm yang menusuk pada ban dapat tertahan. Oiyah, jika merasa takut cairan tersebut akan merusak bagian dalam ban, tak perlu khawatir justru cairan tersebut melindungi bagian dalam ban sekaligus melindugi pelek Anda dari goresan.

Read More..

Sabtu, 26 Desember 2009

REM TROMOL

Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan. Adapun bagian–bagian utama rem tromol adalah sebagai berikut:

a)Silinder Roda (Wheel cylinder) Fungsinya adalah untuk menekan brake shoe (sepatu rem) ke brake drum (Tromol rem).Didalam silinder roda terpasang satu atau dua buah piston beserta seal tergantung dari konstruksi rem tromolnya.Bila brake pedal diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan kesemua wheel silinder, tekanan didalam wheel silinder menekan piston kearah luar dan selanjutnya piston menekan menekan brake shoe menggesek tromol sehingga roda berhenti. Bila brake pedal dilepas maka, brake shoe kembali keposisi semula oleh tarikan pegas, roda bebas.

b)Sepatu Rem (Brake shoe) Berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastik yang tahan panas

c)Pegas pengembali (Return Spring) Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoe) ke posisi semula pada saat tekanan silinder roda turun.

d)Backing Plate Berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.


MODEL REM TROMOL
Pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu sama lain.

a)Model leading trailling Shoe Konstruksi–kontruksi sepatu primer dan sekunder dijamin oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar sepatu trailling cenderung menahan putaran tromol. Pada saat sepatu leading mengerem baik sedangkan sepatu trailling cenderung menahan putaran tromol. Sepatu kiri disebut leading dan sepatu kanan disebut trailling. Kedua leading trailing shoe menahan pengereman yang dimana saat tromol berputar kearah berlawanan maka leading shoe menjadi trailling shoe dan sebaliknya.

b)Model two–leading Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan sekunder di pasang sebuah silinder roda dengan penyetel sepatu rem menjadi leading jika berputar sebaliknya maka kedua sepatu rem menjadi trailling.

c)Model dual two–leading Kontruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu menjadi trailling.

d)Model Uni Servo Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder di bagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailling dijaga silinder roda dan tenaga rem yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua sepatu rem akan menjadi trailling dan efek pengereman jelek.

e)Model Duo Servo Kontruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem.

Read More..

MINERVA 150 R


Minerva 150R,Motor yang sangat mirip dengan HONDA CBR 150 R ini disinyalir mesinnya adalah produksi cina dengan mengusung paduan Teknologi dari Jerman.Dengan Gebrakan awal yang cukup menggetarkan nyali para pesaingnya, Minerva mengeluarkan Varian terbarunya yang hampir mempunyai kesamaan penampilan dari pendahulunya yaitu Honda CBR R150.Setelah sebelumnya mengeluarkan varian Sparta trail nya, serta ditunjang dengan harga yang benar-benar benar-benar dapat di jangkau oleh sebagian besar pencinta motor dari bangsa ini membuat motor ini semakin dilirik.

Beberapa fakta tentang Minerva 150 R:
1.Mesin Minerva R-150 , menggunakan rantai keteng , sehingga getaran mesin di rangka sangat minim, juga suara lebih halus , sedangkan merk lainnya Kaisar Vartex / Happy Swift, menggunakan mesin CG 150 , pakai push rod , sehingga getaran sangat terasa
di rangka , body + speedometer . punya kaisar jarum speedometer sampai bergetar sehingga tidak akurat lagi.
2. shock upsorber depan sdh upside down dgn warna titanium ( lebih exclusive dibandingkan gold)

3. MINERVA R 150 finishing body cover (body cover) lebih halus .

4. Mesin cukup responsive , apalagi kalau ganti CDI (racing) , dgn standard bisa sd 120 km/jam ,knalpot suaranya cukup nge-Bass .

5. Harga paling kompetitif 15 juta OTR jakarta , pilihan warna Hitam Merah , Biru , Grey Black , mirip sekali dgn Honda CBR , termasuk stickernya paling mendekati .

6. Katanya sih Teknologi German ,tapi ternyata sbb :
yaitu ada kerjasama antara MINERVA dg Sachs Germany , kita bisa lihat info ini di calendar minerva 2008 , mereka ada kolaborasi dgn Sachs Germany ( pabrik motor tertua di German yg masih exist sp sekarang ).

7. Minerva dulunya memproduksi Loncin (sejak thn 2000) ,tapi sejak thn 2007 mereka sdh menggandeng Sachs Germany ,dan menggunakan nama MINERVA SACHS sehingga ada semacam technical assistant bahkan mereka juga akan memproduksi original model Sachs Germany .



SPESIFIKASI :



MESIN:


Tipe Mesin:....... 4 langkah, SOHC


Diameter x Langkah:....... 61 x 49.5 mm


Volume Silinder: ....... 149cc


Perbandingan Kompresi:......... 9:2:1


Kopling:......... Manual


Gigi Transmisi: ....... 5 kecepatan


Pola Pengoperasian Gigi: ........ 1-N-2-3-4-5


Sistem Pengapian:........ CDI


Sistem Starter:......... Electrik & Kick Starter








CHASIS





Dimensi (P x L x T):.......... 1.910 x 652 x 1.650 mm


Berat Kosong:........ 113kg


Tipe Rangka: ............. Pentagon Frame


Kapasitas Tangki: ........... 12 Liter


Jarak Sumbu Roda: ........... 1.286 mm








SUSPENSI / BAN





Suspensi Depan: ....... Upside Down


Suspensi Belakang: ........... Monoshock


Ukuran Ban Depan: ........... 80/90 - 17 m/c


Ukuran Ban Belakang: ........... 100/80 - 17 m/c


Rem Depan:........ Disc Brake


Rem Belakang:........ Disc Brake








PERFORMA





Daya Maksimum:....... 9.5/9500 kw/r/min


Torsi Maksimum:........ 10.0/7500kw/r/min

Read More..

KAWASAKI EDGE


Pada akhir tahun 2009 ini PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI)sebagai agen tunggal pemegang merek motor Kawasaki baru saja mengeluarkan sebuah bebek terbaru yang diberi nama Kawasaki Edge. Meskipin belum resmi diluncurkan, tetapi motor ini telah banyak mencuri perhatian masyarakat.Terbukti bebek baru 110 cc Kawasaki tersebut sudah dipesan sebanyak 2.700 unit sampai Senin (21/12/2009).


Padahal,PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) sebagai pemegang merek motor Kawasaki baru akan resmi meluncurkan Edge kira-kira minggu ketiga Januari tahun depan.

Dengan harga Rp12,9 juta untuk yang tipe pelek jari-jari (spoke) dan Rp13,8 juta untuk yang pelek racing (CW ).Sepertinya Edge jadi pionir bari KMI setelah sebelumnya lebih terkenal disegmen motor yang memiliki ceruk yang sempit seperti sport dan trail.

Read More..

Minggu, 20 Desember 2009

AC (Air Conditioner) MOBIL



Komponen - Komponen Utama AC Mobil meliputi :

Kompresor ( compresor )
Berfungsi memberikan tekanan pada zat pendingin ( refrigerants ) agar bersikulasi pada sistem. Kompresor ada dua jenis yaitu jenis rotari (gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin ) dan torak ( untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor ). Agar kinerja kompresor tidak terlalu membebani mesin dan lebih awet maka dipasangi alat bernama pressure swicth untuk mengatur secara otomatis jalannya kompresor.


Keuntungan kompresor rotari :

*Karena setiap putaran menghasilkan langkah – langkah hisap dan tekan secara bersamaan, maka momen putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.
*Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil & menghemat tempat.

Kerugian :

*Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.



Kondensor / Kondensator ( condenser )

Berfungsi mendinginkan atau memperkecil kalor zat pendingin yang telah diberi tekanan oleh kompresor. Pada saat diberi tekanan kompresor suhu zat pendingin menjadi panas, setelah melewati kondensor menjadi dingin dan berubah jadi cair.


Receiver Dryer / Drier

Berfungsi menyerap atau mengeringkan uap air sebagai efek pendinginan zat pendingin dari kondensor.


Katup Ekspansi ( expansion valve )

Berfungsi menurunkan tekanan zat pendingin dari kondensor sebelum masuk ke evaporator, tujuannya agar zat pendingin berfungsi optimal menyerap panas di sekitar evaporator. Bentuk ekspansi ada yang kotak dan kapiler. Hati - hati jangan sembarangan gonta - ganti atau mencampur jenis zat pendingin, sesuaikan dengan spesifikasi AC anda agar sistem terhindar dari kerusakan mengingat karakter zat pendingin berbeda - beda.



Katup Ekspansi ( expansion valve )

erfungsi mengambil panas zat pendingin agar menjadi lebih dingin serta merubahnya menjadi gas. Sepintas mirip kondensor cuma evaporator lebih banyak mengambil panas dibandingkan kondensor. Evaporator diletakkan dalam dashboard mobil dan dilengkapi motor blower atau kipas peniup untuk menghembuskan udara dingin ke dalam kabin mobil. Agar udara yang ditiup bersih maka diperlukan filter untuk menyaring kotoran yang ikut tertiup blower.



Zat Pendingin ( Refigerant )

Dahulu yang umum dipakai adalah freon jenis R - 12 namun karena merusak lapisan ozon maka diganti dengan jenis R 134a yang ramah lingkungan. Namun perlu diketahui AC yang didesain menggunakan zat pendingin R - 12 tidak boleh begitu saja dicampur atau full diganti R 134a tanpa mengganti beberapa sparepart sistem AC dan jenis oli kompresor. Hal ini mengingat molekul R 134a lebih kecil dari R - 12. Kalau anda memaksakan mencampur tanpa mengganti spare part dan oli kompresor maka dipastikan kompresor macet / rusak serta sering freon habis karena bocor. Oli kompresor R - 12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7 sedangkan Oli kompresor R134a adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9.


Read More..

SISTEM KEMUDI

1. Cara Kerja Sistem Kemudi

Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi).

Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering lingkage. Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan. Jenis sistem kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan adalah model recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan adalah model rack dan pinion. Agar sistem kemudi sesuai dengan fungsinya maka harus memenuhi persyaratan seperti berikut :

o Kelincahannya baik.

o Usaha pengemudian yang baik.

o Recovery ( pengembalian ) yang halus.

o Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.


1. Steering wheel
2. Steering coloumn
3. Steering gear
4. Pitman arm
5. Idle arm
6. Tie rod
7. Relay rod
8. Knuckle arm
Gambar: 1. Sistem kemudi model Recirculating ball




1.Steering wheel

2.Steering coulomn

3.Universal joint

4.Housing steering rack

5.Booth steer

6.Tie rod
Gambar 2. Sistem kemudi model Rack dan pinion



2. Konstruksi Sistem Kemudi

Pada umumnya konstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama yaitu :



a. STEERING COULOMN.

Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body.Bagian ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi sebagai tempat mengikatkan steering wheel dengan sebuah mur pengikat.

Bagian bawah main shaft dihubungkan dengan steering gear menggunakan flexibel joint atau universal joint yang berfungsi untuk menahan dan memperkecil kejutan dari steering gear ke steering wheel yang diakibatkan oleh keadaan jalan.

Steering coulomn harus dapat menyerap gaya dorong dari pengemudi dan dipasangkan pada body melalui bracket coulomn tipe breakaway sehingga dapat bergeser turun pada saat terjadinya tabrakan.

Pada kendaraan tertentu,steering coulomn dilengkapi dengan :

Ø Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.

Ø Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal steering wheel.

Ø Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi yang sesuai.



b. STEERING GEAR

Steering Gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.

Steering gear ada beberapa type dan yang banyak di gunakan adalah type recirculating ball dan rack and pinion.

Berat ringannya kemudi ditentukan oleh besar kecilnya perbandingan steering gear dan umumnya berkisar antara 18 sampai 20:1. Perbandingan steering gear yang semakin besar akan menyebabkan kemudi semakin ringan akan tetapi jumlah putarannya semakin banyak, untuk sudut belok yang sama.




a) Tipe Recirculating Ball

Gambar 3. Steering gear tipe recirculation ball

Cara kerja :

Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke worm shaft/poros cacing, sehingga Nut (mur) kemudi akan bergerak mendatar kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak, sektor shaft juga akan ikut berputar menggerakkan pitman arm yang diteruskan ke roda depan melalui batang-batang kemudi/steering linkage.

b) Tipe rack and pinion
Gambar
3. Steering gear tipe recirculation ball


1. Ball joint

2. Tie rod

3. Pinion

4. Rack

5. Karet Penutup (Booth)

6. Joint Peluru
Cara kerja :

Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi rack searah mendatar. Gerakan rack ini diteruskan ke steering knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok.



c) Steering linkage

Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gera ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil bergerak naik turun. Ada beberapa tipe steering linkage yaitu :







1) Steering linkage untuk suspensi rigid

Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm, drag link, knuckle arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel panjangnya rod.



2) Steering linkage untuk suspensi independence.

Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yaitu yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack dan pinion, rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan sebuah pipa diantara tie rod dan tie rod end.


Read More..

Minggu, 13 Desember 2009

NEW JUPITER Z


MESIN
Sumber tenaga baru dari Jupiter-Z juga mengalami perubahan karakteristik, meski beberapa spesifikasi masih sama. Mesin baru memiliki diameter lebih kecil dan langkah lebih panjang (lihat tabel perbandingan spesifikasi mesin).

Menurut Ir Dyonisius Beti, Wakil Presdir PT Yamaha Motor Kencana Indonesia, mesin baru ini mengadopsi teknologi sport. Tidak dijelaskan lebih rinci, bagian mesin yang mengadopsi teknologi sport.

Tenaga dan torsi maksimal yang dihasilkan mesin baru ini sedikit di bawah mesin lama. Kendati demikian, tenaga dan torsi maksimum tersebut sekarang diperoleh pada putaran lebih rendah, di bawah 500 rpm lebih dibanding mesin lama.

Klaim Yamaha, mesin baru ini berakselerasi lebih cepat 0,1 detik untuk 0-100 meter. Kecepatan maksimum juga naik sedikit, tetapi masih di bawah 100 km/jam, yaitu dari 88 menjadi 95 km/jam. Adapun kondisi pengetesan tidak dijelaskan.


pENAMPILAN
Salah satu yang sangat menarik dari bebek baru Yamaha ini adalah penampilannya yang lebih sporty dan atraktif, terutama pada lampu kombinasi depan yang berada di kap atau tameng (di bawah lampu utama). Kombinasi lampu itu terdiri dari lampu sein dan lampu kecil bulat dengan desain gaya proyektor.

Alhasil, penampilan motor ini seperti sosok binatang, tanpa bisa menjelaskan jenisnya. Malah, desain kap atau tameng dibuat meruncing seperti paruh burung. Yang pasti, lampu depan model baru, terdiri dari dua lampu, kanan dari kiri, merupakan tren masa kini.

Di belakang, desain lampu kombinasi itu juga baru. Bagian itu tampil dengan gaya LED (LED look) atau menggunakan beberapa bola lampu kecil sehingga mirip dengan lampu LED.

Yang tak kalah menarik adalah desain tutup setang atas. Kombinasi dua warna, silver dan dop hitam yang memberikan kesan sporty dan dinamis. Perubahan lain yang cukup mencolok adalah desain panel instrumen atau meter kombinasi.

Pada Jupiter-Z baru, meter kombinasi menggunakan desain tiga dimensi. Spidometer dan indikator gigi dipisahkan dan dilengkapi dengan pencahayaan LED biru. Alhasil, pada malam hari, bagian ini mudah terlihat karena lebih terang. Di samping itu, lampu ini juga berkilau sehingga tampak lebih gaya dan keren.

Kotak bagasi di bawah sadel dilengkapi pula dengan penutup. Tambahan baru lainnya adalah model kunci kontak yang disatukan dengan pengaman dan pembuka jok secara otomatis. Jadi kini, jok dibuka dari depan. Bagian lainnya, seperti rangka, rem, suspensi, dan knalpot tidak mengalami perubahan. Padahal, bila dicermati lebih teliti, maka Anda akan menemukan kalau desain knalpot juga sedikit berubah.






Read More..

NOS (Nitrous Oxide System)


Nitrous Oxide System merupakan suatu senyawa gas yang tersiri atas dua bagian Nitrogen dan satu bagian Oksigen. Kandungan Oksigen yang dimiliki NOS adalah 36% dari total berat NOS itu sendiri.

Didalam ruang bakar, Nitrous Oxide memisahkan diri menjadi Nitrogen dan Oksigen. Jika bercampur dengan bahan bakar, Oksigen akan membantu pembakaran. Pada tekanan tinggi, sekitar 800psi, Nitrous Oxide berbentuk cairan. Botol dan tabung yang menampungnya tentu harus cukup kuat. Jika katup tabung tidak bekerja dengan baik, cairan akan merembes keluardan langsung berubah menjadi gas lagi.Mitros Oxide sangat peka terhadap perubahan panas. Pada saat bertekanan menjadi sangat membahayakan. Jika terkena anggota tubuh, maka anggota tubuh akan beku dan putus. Hal ini lazim disebut frost bite, yaitu hal yang sering dialami para pendaki gunung pada ketinggian 5000km diatas permukaan laut.
Jika semburan gas mengarah sumber api, akan tercipta kombinasi pendinginan dan tekanan gas oksigen yang ideal untuk pembakaran, sehingga terjadi letupan. Efek pendinginan ini diperoleh dari penyerapan panas untuk menguapkan cairan Nitrous Oxide. Tetapi kondisi ini tidak mudah terjadi. Gas ini bukan bahan bakar dan tidak akan terbakar dengan sendirinya. Untuk membakarnya diperlukan sumber api. Hal inilah yang menyebabkan legal digunakan untuk kendaraan bermotor. Pada mesin, aliran gas ini biasa dikontrol oleh katup solenoid. Pasokan bahan bakar juga harus diperbanyak, gar tidak terjadi pembakaran miskin dan terjadi overheating. Dampaknya adalah piston menjadi meleleh.

Selain memasok oksigen tambahan ada keuntungan lain bila menggunakan alat yang telah lama dikenal oleh kalangan otomotif ini. Dalam keadaan cair dan gas, volume NOS ini sangat minim. Sehingga tidak mengganggu aliran udara dan BBM yang masuk melalui intake manifold. Tetapi di dalam ruang bakar, NOS akan mengembang. Kompresi dan energi akan tercipta jauh lebih tinggi. Hasil akhir, jumlah bahan bakar yang dibakar akan bisa lebih banyak dan tenaga mesinpun bertambah. Keuntungan lain, gejala detonasi dan overheating dapat dikurangi. Ini berkat campuran bahan bakar, udara, dan NOS. yang masuk ke dalam ruang bakar jauh lebih dingin. Sifat inilah yang tidak dapat kita peroleh bila menggunakan sistem pemampat udara TURBO

Read More..

TURBOCHARGER


Tubocharger adalah perangkat yang banyak digunakan mesin diesel maupun mobil performance. Di Indonesia, banyak model yang menawarkan perangkat ini, seperti Isuzu Panther, Ford Ranger, Mitsubishi L200 Strada dan Kia Carnival.

Prinsip kerja turbo, mengkompresi udara ke mesin untuk meningkatkan jumlah molekul oksigen yang masuk ke silinder. Tingginya molekul oksigen yang masuk mendorong tambahan pasokan BBM. Dengan demikian, lebih banyak BBM yang dibakar, hingga daya yang diproduksi meningkat.
Tekanan udara yang dikompresi bisa meningkat hingga 8 psi (pounds per square inch) dibandingkan tekanan normal. Bila tekanan normal di permukaan laut sebesar 14.7 psi, maka udara yang dikompresi mempunyai tekanan hingga 50% lebih tinggi. Namun tidak berarti power yang dihasilkan meningkat 50%. Karena ada sebagian daya yang hilang/inefisiensi. Peningkatan daya optimal turbo bisa 30 – 40 persen lebih banyak.

Untuk melakukan kompresi, turbo memanfaatkan aliran gas buang dari mesin untuk memutar turbin, yang meneruskan putaran ke kompresor udara. Turbin ini bisa berputar hingga 150,000 putaran tiap menit (rpm) atau 30 kali putaran mesin mobil pada umumnya. Temperatur perangkat ini juga bisa melesat naik, ketika bersentuhan dengan gas buang. Dengan kondisi kerja seperti itu, turbo membutuhkan material berkualitas tinggi dengan pengerjaan super presisi.

Perangkat turbo dipasang pada exhaust manifold, sedangkan kompresor udara diletakkan diantara air filter dan intake manifold. Udara yang dikompresi, suhunya naik dan ketika suhu naik, udara akan memuai lagi. Akibatnya, meskipun tekanan udara yang masuk ruang bakar tinggi, tapi jumlah molekul udara yang dibutuhkan untuk pembakaran menjadi berkurang. Oleh karena itu, maka ditambahkan perangkat intercooler yang berfungsi menurunkan suhu udara kompresi.

Di sisi lain, penggunaan turbo juga menimbulkan kerugian pada mesin. Pemasangan turbin membuat aliran gas buang menjadi tidak lancar. Mesin juga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk melawan tekanan balik dari saluran gas buang.

Selain itu gejala knocking/nglitik juga sering ditemui. Ini disebabkan karena udara kompresi yang bersuhu tinggi ketika masuk ke ruang bakar yang bertekanan tinggi, bisa memicu pembakaran sebelum busi memercikkan api. Oleh karena itu, mobil dengan perangkat turbo seringkali membutuhkan BBM dengan oktan tinggi, guna menghindari gejala knocking. Kini mesin-mesin modern yang dilengkapi turbo, sudah dilengkapi semacam adjuster yang bisa menyesuaikan kompresi udara secara presisi sesuai kebutuhan mesin.

Problem lain yang sering ditemui mobil dengan perangkat turbo adalah turbo lag. Kondisi ini terjadi karena turbo tidak bisa seketika menghadirkan tambahan daya saat gas ditekan (turbo baru bekerja pada putaran tertentu). Baru beberapa detik kemudian tambahan daya bekerja, ditandai dengan melonjaknya mobil ke depan.

Cara untuk meminimalkan efek ini adalah memangkas bobot komponen yang berputar. Ini membuat turbin dan kompresor lebih mudah berakselerasi untuk melakukan kompresi. Cara lainnya, dengan menggunakan material baru seperti ceramic turbine blades. Material baru ini lebih ringan dari baja, hingga lebih mudah berputar Efek ini nyaris tidak terasa pada mesin dengan teknologi turbo modern.

Kebanyakan turbocharger memiliki wastegate, semacam katup pengaman yang memungkinkan gas buang menerobos keluar tanpa melewati turbin. Katup ini bekerja berdasarkan sensor tekanan. Bila tekanan udara terlalu tinggi, berarti turbin berputar terlalu cepat, maka exhaust gas dibuang lewat wastegate, hingga rotasi turbin melambat.

Karena turbo bekerja pada kondisi temperatur, kecepatan dan tekanan tinggi, maka peforma optimum bisa didapat jika alat ini dioperasikan dan dirawat dengan benar. Kerusakan yang sering terjadi biasanya akibat buruknya lubrikasi, atau masuknya partikel abrasif pada oli. Sebab lain adalah lolosnya partikel berukuran besar pada aliran udara yang tersedot masuk. Juga benda-benda yang tersembur keluar dari exhaust, seperti kerak karbon, serpihan komponen mesin, dll berperan menimbulkan kerusakan.

Agar turbo bekerja sempurna, maka;



Turbo harus di service sesuai rentang waktu yang direkomendasikan.

Gunakan selalu oli yang direkomendasi produsen mobil

Pilih bengkel yang benar-benar ahli dalam perawatan turbo

Periksa setiap kebocoran oli, suara-suara ‘aneh’ dan getaran yang tidak wajar.

Power kurang, suara keras, asap biru atau hitam, kemungkinan mengindikasikan masalah pada mesin, bukan turbo

Panaskan mesin beberapa saat, tunggu temperatur oli mesin mencapai suhu kerja optimal sebelum menggenjot pedal gas dalam-dalam untuk mengaktifkan turbo. Jangan memainkan pedal gas, karena kemungkinan lubrikan komponen turbo belum sempurna. Sebaliknya, biarkan mesin idle beberapa saat sebelum mesin dimatikan. Bila mesin dimatikan seketika, maka pasokan oli mesin ke turbo otomatis terhenti, sementara turbo masih berputar dengan kecepatan tinggi. Ini bisa menciderai bearing. Pada mesin-mesin dengan teknologi turbo terbaru, ‘ritual’ seperti itu tidak perlu lagi.

Read More..

Jumat, 04 Desember 2009

YAMAHA V-IXION


Realitas sebuah mimpi untuk mempersembahkan motor masa depan yang Performance, Hi-Tech, Stylish, dengan performa yang hebat. Benar – benar sebuah revolusi Desain Baru. Motor mutakhir hasil karya seni teknologi para desainer Yamaha.


Latar belakang Nama
Adalah kombinasi dari 2 (dua) kata, yang masing – masing memiliki makna sama, dengan visi utama Yamaha dalam memproduksi sepeda motor kualitas tinggi dan berteknologi masa depan : Performance, Hi-Tech, Stylish.





SPESIFIKASI V-IXION
VISION :

Sebuah kata dalam bahasa Inggris yang mengandung makna, sesuatu yang harus dicapai dengan kerja keras.


XENON :

Sebuah kata bahasa Yunani yang memiliki makna, sama dengan VISION.


Dari kombinasi 2 (dua) kata tersebut, lahirlah nama VIXION yang secara resmi telah diluncurkan sebagai nama sepeda motor sport Yamaha paling ”Performance, Hi-Tech, Stylish”.


Sepeda motor sport dengan teknologi benar – benar baru untuk membangun dan memperkokoh semangat menjadi :

“SEMAKIN DI DEPAN”
MESIN
Model : 3C11
Tipe Mesin : Liquid Cooled, 4T, SOHC
Diameter x Langkah : 57 x 58,7 (mm)
Volume Silinder : 149.8 cc
Perbandingan Kompresi : 10.4 : 1
Sistem Starter : Kick & Electric Starter
Putaran Langsam : 1300 – 1500 rpm
Power : 11.10 kw (14.88 HP) / 8,500 rpm
Torsi : 13.10 nm (1.34 Kgf.m)/ 7,500 rpm BAHAN BAKAR
Bahan baker disarankan : Unleaded Gasoline (Premium tanpa timbal)
Kapasitas tangki : 12 Ltr

OLI MESIN
Oli disarankan : SAE 20W40 / SAE 20W50 API SERVICE SJ
Sistem pelumasan : Tipe basah
Jumlah Oli Mesin
- Penggantian berkala (tanpa melepas filter) : 0.95 Ltr
- Penggantian berkala (dengan melepas filter) : 1.00 Ltr
- Penggantian total : 1.15 Ltr

THROTLE BODY
Tipe : AC 28/1
Merk / Buatan : MIKUNI
Cam Chain : Silent Chain / 96
Tensioner : Automatic
Celah Katup
- Masuk : 0.10 ~ 0.14 mm
- Buang : 0.20 ~ 0.24 mm

DIMENSI
Lebar : 705 mm
Tinggi : 1,035 mm
Panjang : 2,000 mm
Tinggi Tempat Duduk : 790 mm
Jarak Sumbu Roda : 1,282 mm
Sudut Caster : 260
Trail : 100 mm
Jarak terendah ke tanah : 167 mm
Berat Bersih : 114 Kg
Berat Kotor (+ cairan) : 125 Kg

FILTER UDARA
Tipe : Tipe Kering

BUSI
Tipe / Buatan : CR 8 E (NGK) / U 24 ESR-N (DENSO)
Gap Busi : 0.7 ~0.8 mm

KELISTRIKAN
Timing pengapian : 100 / 1,400 rpm
Tahanan pick up coil : 248 ~ 372 ohm
Tahanan primary coil : 2.16 ~ 2.64 ohm
Tahanan secondary oil : 8.64 ~ 12.96 ohm
Fuse (Sekring) : 20 Ampere
Bulb (bohlam) lampu depan : 12V 35/35W, 12V 5W (Lampu senja)
Bulb (bohlam) lampu belakang : 12V 5/21W

BATERRY
Tipe : YTZ5S MF BATTERY
Kapasitas : 12V 3.5 Ampere

Read More..

Kamis, 03 Desember 2009

Kawasaki Athlete 125


Kawasaki Athlete 125 cc telah diluncurkan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Desain bodi berubah total yaitu mengusung konsep kawin silang antara motor bebek dengan sport. Mesin datar dengan 124.6 cc, pendingin udara, 4 stroke, SOHC, karburator Keihin PB 18, power 10 HP spek mesin mirip dengan Kawasaki zone 125.
Kawasaki Athlete 125 cc yang segera diluncurkan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Desain bodi berubah total yaitu mengusung konsep kawin silang antara motor bebek dengan sport. Mesin datar dengan 124.6 cc, pendingin udara, 4 stroke, SOHC, karburator Keihin PB 18, power 10 HP spek mesin mirip dengan Kawasaki zone 125.



Spesifikasi Kawasaki Athlete 125

* Engine Type: 4 stroke, SOHC 2 valve
* Bore x Stroke: 56.0 x 50.6mm
* Cylinder: Single cylinder
* Displacement: 124.6cc
* Compression Ratio: 9.5:1
* Maximum Power: 9.9 PS @ 8000 RPM
* Maximum Torque: 10.64 Nm @ 4000 RPM
* Carburator: Keihin PB 18
* Transmission: 4 speed N-1-2-3-4 (Rotary) Centrifugal, Multiple Wet Disk
* 1st gear: 3.000 ( 36/21 )
* 2nd gear: 1.938 ( 31/16 )
* 3rd gear: 1.350 ( 27/20 )
* 4th gear: 1.087 ( 25/23 )
* Chain drive: 39/15
* Final Gear Ratio : 2.600
* Final Drive Ratio 9.634 @ top gear

Read More..

NEW SUZUKI SATRIA FU 150


PT Indomobil Niaga International (IMNI) Roda-2 akhirnya memperkenalkan versi baru Suzuki Satria FU 150. Bebek supersport (gimmick marketing Suzuki menyebutnya: hyper underbone) ini diperkenalkan oleh Kenji Saito, Direktur Pemasaran IMNI, pada hari pertama pembukaan Jakarta Motorcycle Show.

Cukup menarik, komponen untuk mempergagah penampilan Satria ini diadopsi dari Yoshimura yang sudah sangat dikenal oleh para bikers di Tanah Air. Perubahan yang dilakukan Suzuki adalah mengganti model lampu depan dan fairing (tudung), panel instrumen (desain spidometer), ujung knalpot, rangka alumunium, dan behel atau pegangan belakang motor.


Lampu Depan
Perubahan mencolok dari Satria adalah desain fairing dan lampu depan. Desain lampu depan mirip dengan Suzuki GSX-R600. Versi baru, lampu menggunakan bentuk mahkota dan di sampingnya lampu sein dengan mika transparan mirip kuping kelinci. Lampu ini dilengkapi dengan topi atau disebut juga “cowling” ber-garnish hitam. Topi lampu dipasang dengan cara menyekrupkannya pada fairing panel instrumen.

Panel Instrumen

Yang cukup berarti, meski posisi dan bentuk dasarnya sama dengan versi Satria terdahulu. Motif dasar bagian tengah panel instrumen kini dibuat seperti anyaman dinding bambu.
Takometer menggunakan model jarum dengan dasar instrumen putih berbentuk lingkaran. Di pinggir takometer diberi ornamen berlapiskan krom untuk memberi kesan sporty dan eksklusif. Versi lama, pinggiran takometernya berwarna hitam, sama dengan panel.

Bentuk angka dan ukuran juga berubah. Versi baru lebih besar (tentu saja makin mudah dibaca), sedangkan Satria lama menggunakan huruf reguler lama (italic atau miring). Instrumen lain dengan tayangan digital adalah spidometer, indikator bahan bakar, tripmeter, dan indikator mode “eco” dan “power”. Angka-angkanya mudah dibaca karena menggunakan dasar oranye.

Kini motor supersport bebek ini dilengkapi dengan dua pilihan model mengendarai yang disebut Suzuki dengan S-DMS (Suzuki Drive Mode Switch), yaitu "eco" dan "power". Tombol mode itu ditempatkan di sisi kanan panel instrumen dan mudah dicapai pengendara saat melaju.

Perubahan lainnya adalah di bagian depan, yaitu segitiga setang yang kini dilapisi dengan silver (sebelumnya hitam), sedangkan di bagian belakang, perubahan pada ujung corong knalpot. Versi baru berbentu oval segitiga, khas Yoshimura. Di belakang, behel atau pegangan di belakang sadel tampil dengan penampilan baru. Begitu pula dengan rangka alminium baru dengan pelindung kaki di kanan dan kiri motor.

Spesifikasi New Satria FU 150 :

Mesin
Tipe .................... 4-tak , DOHC, 4 katup, silinder tunggal, pendingin udara
Kapasitas ............... 147,3 cc
Diameter x langkah ...... 62 x 48,8 mm
Perbandingan kompresi ... 10,2 : 1
Tenaga maks. ............ 16 PS @9.500 rpm
Torsi maks. ............. 1,27 kgf-m @8.500 rpm
Karburator .............. MIKUNI BS 26 - 187
Saringan udara .......... Kertas
Sistem starter .......... Kaki & elektrik
Transmisi ............... 6 kecepatan, 1 ke atas, 5 ke bawah
Kopling ................. Multiplat, basah

Chasis
Suspensi Depan .......... Teleskopik, pegas spiral dan bantalan oli
Suspensi Belakang ....... Monoshock, lengan ayun, pegas spiral dan bantlan oli
Rem Depan & Belakang .... Cakram
Ban & Roda Depan ........ 70/90-17 38S
Ban & Roda Belakang ..... 80/90-17 44S

Read More..

Rabu, 02 Desember 2009

Teliti Membeli Shockbreaker


Shockbreaker merupakan salah satu komponen mobil yang menentukan kenyamanan dalam berkendara. Oleh karena itu sudah selayaknya kita memperhatikan komponen ini agar nyaman dan awet digunakan.

Dalam perawatan, shockbreaker harus sering dibersihkan dari debu atau kotoran yang biasa menempel. Apabila debu dan kotoran tersebut menempel dan menyelinap ke sisi-sisi batang akan mempercepat aus pada seal maupun piston pada. Karena itu, pada beberapa tipe shockbreaker biasanya terdapat karet penutup yang berfungsi mencegah kotoran dan debu masuk. Oleh karena itu, karet perlu diperhatikan agar tidak rusak.Apabila shock breaker sudah harus diganti, perlu diperhatikan kelayakan dan keasliannya.

Shockbreaker yang sama sekali baru, umumnya tidak terdapat titik bekas las. Namun syarat ini tidak mutlak karena ada juga shockbreaker yang dindingnya memiliki titik las, seperti produk Monroe. Titik las di shockbreaker tersebut adalah bawaan dari pabrik.

Shockbreaker lama dihaluskan dengan cara digerinda. Selain itu, untuk mengelabui pembeli, orang menyuntikan oli pada bagian bawah atau dibalik ring penahan seal. Sehingga apabila ring dibuka, baru terlihat kalau shockbreaker pernah disuntik. Pada batang tengah, tidak boleh ada goresan atau irisan tipis. Jika ada, berarti batang tersebut telah berkali-kali naik-turun atau sudah pernah dipakai.

Cek lubang baut pada bawah shock breaker. Apabila sudah pernah digunakan jelas memiliki luka di sekitar lubang bautnya. Untuk menutupinya, lubang tersebut dilapis dengan dempul. Koreklah dempul untuk memastikan keasliannya.

Ulir di batang shockbreaker juga tak boleh luput dari pemeriksaan. Ulir shockbreaker yang dipoles ulang biasanya memiliki ujung drat yang tidak sempurna, karena dibubut ulang.

Setelah itu, periksa kinerja shockbreaker. Tarik dan tekan batang shockbreaker, lalu pastikan jalannya batang tak tersendat. Jika tersendat, pertanda ada udara di dalamnya.

Cek warna batang shockbreaker. Jika tampak kebiruan, itu disebabkan panas akibat gesekan ‘naik-turun’ antara batang dan seal shockbreaker. Sehingga batang tak lagi tampak mengkilat.

Untuk membedakan apakah jenis single atau double action, pegang shockbreaker pada posisi tegak lurus. Setelah itu tarik dan tekan beberapa kali secara perlahan. Kemudian, tekan secara tiba-tiba. Bila terasa ada hambatan atau gerakannya lambat namun tidak tersendat, berarti shockbreaker itu jenis double action. Bila tidak ada tahanan atau bergerak terus, berarti single action.

Cara yang sama dengan yang di atas, bisa dilakukan untuk membedakan shockbreaker berisi oli atau gas. Peganglah shockbreaker tersebut sampai habis (panjang minimum), kemudian lepaskan. Jika shockbreaker tipe gas. Tapi bila tidak, berarti shokebreaker berjenis oli.

Read More..
 

© Copyright © 2011 Info Otomotif. All Rights Reserved.