Rabu, 28 April 2010

i-VTEC


Untuk mengenal i-VTEC lebih dalam, harus dipahami cara kerja VTEC. Teknologi ini dilahirkan Honda untuk memperoleh mesin yang mampu bekerja sip pada putaran bawah (rendah) dan oke pada putaran atas (tinggi). Dengan cara ini karakter mesin konvensional yang “kaku” bisa diatasi.

Sebelum generasi VTEC diciptakan Honda, sebuah mesin hanya bagus pada kondisi tertentu. Misalnya, mesin sangat responsif pada putaran tinggi, namun pada putaran putaran rendah, dipastikan payah. Saat diajak jalan santai, mesin “mbrebet”.

Komponen yang sangat menentukan karaktetristik mesin adalah katup. Utamanya pada mesin 4-tak (langkah) dengan piston bergerak bolak-balik. Rangkaian kerja dari keempat langkah itu adalah, isap, kompresi, usaha dan buang. Untuk mengatur siklus kerja tersebut, mesin harus dilengkapi dengan komponen yang disebut klep atau katup. Pada setiap silinder digunakan dua klep dengan tugas berbeda, yaitu klep isap dan buang.

Klep isap, bertugas mengatur masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder atau ruang bakar. Sedangkan klep buang, mengatur aliran sisa pembakaran keluar dari mesin atau ke knalpot. Cara klep mengatur aliran tersebut adalah dengan bergerak atau naik dari dudukannya.

Saat naik atau terangkat, terbentuk celah yang digunakan campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder atau ruang bakar. Campuran tersebut masuk karena diisap oleh komponen bernama piston. Sedangkan untuk katup buang, celah tersebut digunakan oleh gas buang ke luar dari silinder atau menuju ke ruang bebas karena didorong oleh piston.

Waktu buka katup harus diatur sesuai dengan kondisi kerja mesin. Pastinya, katup isap mulai membuka saat mesin akan melakukan langkah isap. Begitu juga dengan langkah buang. Katup akan menutup menjelang akhir dari masing-masing langkah kerja. Lama katup membuka dan ketinggian terangkat dari dudukannya, sangat menentukan efisiensi dan performa mesin.

Pengerak Katup
Untuk mengaktifkan katup yang bergerak maju mundur, digunakan mekanisme yang disebut “kem” (cam). Nama lain dari komponen ini adalah “nok” atau bubungan. Bentuknya, bila dilihat dari sisi penampang, bulat dengan bagian tertentu menonjol, mencuat atau membentuk cuping. Bagian yang mencuat inilah sangat penting. Bentuk atau profilnya sangat menentukan tinggi angkat katup dan lamanya membuka katup. Di samping itu, profil kem juga menimbulkan efek fisika saat campuran udara dan bakar mengalir ke dalam mesin. Misalnya karena tiba-tiba kem mengangkat katup, maka campuran udara dah bakar yang mengalir ke dalam ruang bakar menimbulkan efek pusaran.

Kendati kem yang menentukan gerakan katup, namun kedua komponen tersebut tidak bisa berhubungan secara langsung. Masih ada mekanisme lain yang digunakan. Saat ini yang paling banyak adalah pelatuk katup yang disebut juga “rocker arm” dan mangkok (bucket). Khusus untuk mesin VTEC kebanyakan menggunakan mekanisme pelatuk. Hanya pada sepeda motor, Honda memasangkan VTEC dengan sistem bucket tappet.

Pelatuklah yang disodok oleh kem. Setelah itu baru diteruskan ke katup. Semua kem yang digunakan untuk menggerakkan katup berada dalam satu unit dan barisan yang disebut “camshaft”, nokken as atau poros bubungan. Pada masa kini, setiap mesin bisa saja menggunakan dua poros kem yang disebut DOHC (double overhead camshaft) dan satu saja, SOHC (single overhead camshaft).

Dasar VTEC adalah mesin yang menggunakan tiga kem dan tiga pelatuk katup untuk setiap silindern. Dua kem bagian luar digunakan pada putaran rendah. Begitu juga pelatuk, bagian tengah digunakan bekerja untuk putaran tinggi.

Saat bekerja pada putaran rendah, mesin VTEC menggunakan kem dengan angkatan kecil. Ketika mesin bekerja antara 4.000 – 6.000 rpm (tergantung model), kontrol elektronik mengaktifkan sistem hidraulik VTEC. Kem tengah bekerja dengan mendorong pelatuk tengah yang menyatu dengan dua pelatuk lainnya. Karena cuping kem tengah lebih tinggi dan sudutnya juga besar, katup dibuka lebih awal da menutup lebih lama. Di samping itu, dengan cuping yang tinggi, dorongannya terhadap pelatuk katup dan seterusnya katup, juga lebih besar. Hasilnya, jumlah campuran udara dan bensin yang sampai ke ruang bakar lebih banyak. Hasilnya, tenaga yang dihasil besar dan akan mendorong piston bergerak lebih cepat pula.

Mekanis dasar VTEC lain yang tidak kalah penting keberadaan dan fungsinya adalah pin yang digerakkan secara hidraulik. Pin ini berada di dalam pelatuk. Ketika didorong, pin menyebabkan pelatuk katup bekerja dengan gerakan yang sama. Bila pin bebas, pelatuk bergerak sendiri-sendiri.


Cara Kerja
Ketika mobil melaju pada putaran mesin tinggi, komputer mesin mengaktifkan solenoid untuk VTEC. Selanjutnya, oli mesin yang bertekanan tinggi mengalir ke sistem hidraulik pin pada pelatuk katup isap. Akibat dari pergeseran pin tersebut, ketiga pelatuk bekerja sebagai satu unit. Pada saat ini, pelatuk digerakkan oleh kem dengan cuping tinggi. Hasilnya mesin bekerja untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar pada putaran tinggi.

Ketika putaran mesin turun di bawah batas kerja VTEC, solenoid menutup aliran hidraulik atau oli yang menuju ke pin. Karena tidak ada tekanan, pin kembali ke posisi bebas semula. Pelatuk kembali bekerja secara sendiri-sendiri.

Untuk mengatur kerja VTEC, digunakan parameter, yaitu suhu mesin, tekanan oli dan kecepatan kendaraan. Dengan cara seperti itu, saat mobil diam namun gas digeber, VTEC tidak bekerja.
Sistem juga dilengkapi dengan pemantau. Fungsinya, bila terjadi gangguan, Engine Control Module (ECM) membuat kode dan menghidupkan lampu “check engine”.

Karena menggunakan oli, kerja VTEC bisa terganggu karena oli mesin kurang, kotor atau tekanan oli rendah karena adanya kebocoran pada sistem, misalnya O-ring yang rusak

Tahapan kerja VTEC

Mekanisme utama VTEC: pin pelatuk dan kem untuk putaran rendah dan tinggi

Sistem hidraulis dan kontrol VTEC

Posisi pin pengatur kerja i-VTEC saat putaran rendah. Satu katup tidak aktif

Kalau VTEC bekerja secara bertahap pada putaran mesin yang telah ditentukan. Untuk i-VTEC, pengaturan “timing” dan tinggi angkat katup berubah secara terus menerus atau mengarah ke perubahan progresif. Jadi, bila putaran mesin berubah, waktu buka dan tutup katup isap dan buang juga berganti.

Kondisi kerja seperti itulah yang membuat mesin bekerja lebih efisien. Mampu menghasilkan tenaga dan torsi dalam rentang lebih lebar.

Untuk i-VTEC, saat mobil melaju pada kecepatan lebih cepat, tinggi angkat katup juga semakin besar. Waktu buka lebih cepat dan menutup lebih lambat. Sebaliknya, bila mobil berjalan lambat, tinggi angkat katup mengecil. Waktu membukanya lebih lambat dan waktu menutup lebih cepat.

Malah pada putaran rendah, salah satu pelatuk katup di-non aktifkan. Dengan cara ini, jumlah bahan bakar yang dipasok ke ruang bakar bisa di kurangi atau menggunakan campuran kurus. Hasilnya, selain menurunkan emisi gas buang, juga mengirit konsumsi bahan bakar. Jadi, cara kerjanya beda-beda tipis dengan abangnya Si- VTEC!

Sangat menguntungkan, namun mekanisme mesin jadi tambah rumit!

i-VTEC makin banyak diaplikasi Honda pada mobil produk terakhir

Cara kerja i-VTEC: tinggi angkat katup bervariasai sesuai dengan putaran mesin

Posisi pin pada pelatuk katup saat mesin bekerja pada putaran tinggi


Read More..

Selasa, 27 April 2010

VVT-i


VVT-i atau Variable Valve Timing intelligent adalah pengaturan bukaan katup variabel yang dikembangkan oleh Toyota.

VVT-i yang diperkenalkan pada tahun 1996 menggantikan VVT yang sebelumnya telah diperkenalkan pada tahun 1991.

Pada VVT-i ini bagian yang divariasikan adalah timing (waktu buka-tutup) intake valve dengan merubah atau menggeser posisi intake camshaft terhadap puli camshaft drive. Fluida yang digunakan sebagai aktuator untuk menggeser posisi camshaft adalah oli mesin yang diberikan tekanan. Jadi disini maksudnya puli pada intake camshaft adalah fleksibel, camshaftnya bisa diputar maju atau mundur.
Apa untungnya dengan memutar camshaft maju atau mundur ?

Sepertinya terlalu panjang kalau dijelaskan pakai kata-kata, pake tabel sama gambar saja ya. Jadi begini:

Yang gambar diatas, timing intake valve digeser maju atau mundur terhadap puli penggeraknya. Gambar dibawah menjelaskan fungsi atau tujuan ketika timing digeser maju atau mundur.

Intinya bukaan intake valve maju atau mundurnya disesuaikan dengan kebutuhan, mau power besar, putaran langsam, atau yang irit bbm bisa diatur.
Terus, yang bikin camshaft geser maju atau mundur apa?

Yang pasti ada yang menggerakkan, ga bisa gerak sendiri, yang mistis aja perlu jin kok. Sebelumnya liat dulu ilustrasi diatas, disitu terlihat adanya bagian yang bergerak didalam puli karena adanya dorongan dari tekanan oli. Yang memberikan tekanan pada oli adalah pompa oli.

Apa yang mengatur pompa oli? Yang mengatur adalah ECU dengan masukan dari beberapa sensor, diantaranya : kecepatan putaran mesin, volume udara masuk, posisi throttle dan sensor posisi camshaft itu sendiri sebagai respon balik.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1998 Toyota mengembangkan lagi VVT-i ini tidak hanya untuk intake valve saja, tapi juga pada exhaust valve, yang kemudian diberi nama Dual VVT-i. Kalau yang dijual TAM di Indonesia ada Camry yang sudah menggunakan teknologi ini.

Nah, dari semua paparan diatas tujuannya cuman satu, yaitu mendapatkan power dan torsi yang optimal di semua kondisi dan beban kerja dengan tetap irit bahan bakar.

Read More..

VEGA ZR Facelift


PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) rupanya telah meluncurkan produk barunya secara tiba-tiba,yaitu Vega ZR facelift.

Seperti saat sebelumnya dengan peluncuran Yamaha V-ixion facelift yang tiba-tiba,kini hal demikian terjadi kembali dengan kehadiran Yamaha Vega ZR facelift.

Vega ZR baru ini sebagai produk refreshment dari generasi sebelumnya. Dengan demikian otomatis Vega ZR yang diluncurkan oleh Jorge Lorenzo saat gelaran Jakarta Motorcycle Show 2008 lalu sudah tidak diproduksi lagi.


Yamaha Vega ZR generasi teranyar hadir dengan beberapa perubahan. Misalnya saja desain striping baru bertema tribal serta lampu sein bermika bening. Sementara untuk mesinnya tidak ada perubahan.

Perubahan yang minim inilah yang membuat YMKI tidak mengadakan acara peluncuran khusus terhadap peluncuran Vega ZR.

Read More..

SUZUKI SKYDRIVE


PT Indomobil Niaga International (IMNI) yang menjadi sole agent merek Suzuki di Indonesia telah meluncurkan skutik terbarunya yaitu SUZUKI SKYDRIVE .

Berikut ini spesifikasinya:

Dimensi dan bobot

Panjang keseluruhan : 1.900 mm
Lebar keseluruhan : 655 mm
Tinggi keseluruhan : 1.050 mm
Jarak antar as roda : 1.265 mm
Jarak tersendah dari tanah : 155 mm
Ketinggian tempat duduk : 160 mm
Bobot kendaraan (berat isi) : 108 kg


Dimensi dan bobot

Panjang keseluruhan : 1.900 mm
Lebar keseluruhan : 655 mm
Tinggi keseluruhan : 1.050 mm
Jarak antar as roda : 1.265 mm
Jarak tersendah dari tanah : 155 mm
Ketinggian tempat duduk : 160 mm
Bobot kendaraan (berat isi) : 108 kg

Rangka

Tipe : underbone
Suspensi depan : teleskopik, pegas ulir, peredam oli
Suspensi belakang : lengan ayun, pegas ulir, peredam oli
Rem depan : cakram hidrolis
Rem belakang : tromol
Ukuran ban depan : 80/90 - 14
Ukuran ban belakang : 90/90 - 14

Kelistrikan

Pengapian : elektronik ignition (DC CDI)
Tipe busi : NGK C6HSA / ND U2OFS-U
Accu : 12V,12.6 kC (3.5 An)/ 10 HR

Tipe mesin

Jenis : 4 langkah SOHC
System pendingin : pendingin udara
Jumlah silinder : 1 (satu)
Diameter silinder : 53.5 mm
Langkah piston : 55.2 mm
Kapasitas silinder : 124 cm3
Rasio kompresi : 9.6 : 1
Daya maksimum : 6.9 kW/7.500 rpm
Torsi maksimum : 9.6 Nm/6.500 rpm
Karburator : Mikuni BS26
Saringan udara : Busa polyurethane & elemen kertas
System starter : elektrik & engkol

Transmisi

Kopling : kering, otomatis, tipe sentrifugal
System penggerak : CVT dengan V-Belt
Rasio transmisi otomatis : 2.700 – 0.825 (variable)
Perbandingan reduksi akhir : 9.366 (46/17 x 45/13)

Kapasitas

Tangki bensin : 3.9 liter
Oli mesin
Pengantian oli saja : 1.000 ml
Dengan pemasangan filter oli : 1.100 ml
Overhaul : 1.200 ml
Oli reduksi roda gigi : 100 ml

Keluar : April
Harga : lebih kurang Rp 13 juta


Read More..

Selasa, 06 April 2010

HONDA BEAT 2010


Mengawali tahun 2010 PT Astra Honda Motor (AHM) memperkenalkan Honda BeAT dengan tampilan baru untuk menjawab keinginan konsumen terhadap model skutik yang berpenampilan modern dan trendi.

New BeAT ini mengawali kiprah Honda di segmen skutik domestik dengan modal perubahan tampilan pada bagian front fender yang lebih tinggi ini dibandingkan dengan model sebelumnya. Perubahan ini membuat skutik idaman anak muda ini mampu memberikan kesan yang lebih modern tapi tetap trendi.

Direktur Pemasaran PT AHM Julius Aslan mengatakan skutik merupakan tipe sepeda motor yang memiliki pertumbuhan permintaan sangat pesat di Indonesia dibandingkan dengan model sepeda motor lain. Hal ini terjadi karena karakter sepeda motor skutik yang relatif praktis dan nyaman dikendarai.
” Remaja dan mereka yang berusia muda merupakan salah satu kelompok yang memiliki minat besar terhadap model skutik. Karena itu, AHM di awal tahun ini memperkenalkan New BeAT yang diharapkan mampu memberikan kesan lebih modern dan trendi kepada penggunanya, terutama kalangan remaja,”ujarnya pada peluncuran New Beat (22/1) lalu.

Pada awal tahun ini, AHM tidak hanya memperkenalkan BeAT berpenampilan baru tapi juga merilis varian BeAT berpelek jari-jari (spoke wheel) melengkapi varian lama yang menggunakan tipe pelek racing (casting wheel). Julius menyatakan kehadiran varian BeAT peleg jari-jari ini diharapkan dapat menambahkan pilihan lain bagi pecinta Honda BeAT yang selama ini dikenal sebagai model skutik trendi dan hemat bahan bakar. ”Honda BeAT tampilan baru versi spoke wheel maupun casting wheel akan secara resmi dipasarkan di jaringan diler Honda mulai bulan depan,” ungkapnya.

Varian baru Honda BeAT berpelek jari-jari ini dipasarkan dengan harga Rp 12.000.000,- (OTR DKI Jakarta) sedangkan harga untuk tipe pelek racing (casting wheel) sebesar Rp 12.500.000,- (OTR DKI Jakarta). AHM tetap memasarkan Honda BeAT dengan varian warna sebelumnya, yaitu Pop Pink, Electro Red, Techno White, Hard Rock Black, dan Jazz Blue.

Honda di pasar skutik dikenal sebagai produsen yang mengedepankan prinsip safety. Semua model skutik Honda yang dipasarkan di Indonesia seperti BeAT, Vario, dan Vario Techno, sudah dilengkapi dengan fitur parking brake system dan side stand switch yang membuat mesin tidak dapat dinyalakan saat standar samping diturunkan.

Khusus model BeAT, penjualannya terus meningkat sejak awal tahun yang berada di kisaran 24.000 unit per bulan hingga akhirnya pada penghujung tahun penjualannya melonjak hingga hampir 50.000 unit. Total penjualan skutik bermesin 110 cc ini sepanjang tahun lalu tercatat 432.726 unit.

Read More..

MACAM-MACAM MESIN DIESEL


Mesin diesel, jika dilihat dari bentuk ruang bakarnya terdiri atas dua bagian, yaitu mesin dengan ruang bakar langsung dan ruang bakar tambahan. Ruang bakar langsung (direct injection) terdiri atas tiga tipe yaitu multi spherical, hemispherical dan spherical.

Sedangkan ruang bakar tambahan terdapat dua bagian yaitu tipe ruang bakar kamar dalam (pre-combustion chamber) dan tipe ruang bakar kamar pusar (swirl chamber). Pada ruang bakar langsung (direct injection), injection nozzle akan menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar utama (main combustion) yang terdapat pada piston dan cylinder head.
Keuntungan yang didapatkan dari bentuk ruang bakar ini adalah efisiensi panas tinggi, konstruksi cylinder head sederhana dan perbandingan kompresi dapat diturunkan. ''Sedangkan kerugiannya, pompa injeksi harus menghasilkan tekanan yang tinggi, suara lebih berisik dan bakar bakar yang digunanakn harus bermutu tinggi,'' ungkap Erens Jafet, Training Head, Services Department PT Pantja Motor.

Sebaliknya, pada ruang bakar tambahan (pre-combustion chamber type), bahan bakar akan disemprotkan oleh injection nozzle ke pre-combustion chamber. Dan sebagian akan terbakar di tempat dan sisanya yang tidak terbakar akan dibakar habis di ruang utama (main combustion chamber).

Keuntungannya, papar Erens, asap hitam lebih sedikit, suara mesin lebih halus, dan tidak terlalu peka terhadap perubahan timing injeksi. Sedangkan kerugiannya, cylinder head lebih rumit, efisiensi panas lebih rendah, diperlukan glow plug, dan pemakaian bahan bakar lebih boros. Adapun pada indirect injection (swirl chamber type), kamar pusar mempunyai bentuk spherical. Udara yang dikompresikan piston memasuki kamar pusar dan membentuk turbulensi. Sebagian akan terbakar di tempat dan sisanya yang tidak terbakar akan dibakar habis diruang bakar utama.

Keuntungannya, kecepatan mesin lebih tinggi, gangguan pada nozzle lebih kecil (tipe pin) dan suara mesin lebih halus. Kerugiannya, ungkap Erens, cylinder head lebih rumit, efisiensi panas lebih rendah, diperlukan glow plug, dan detonasi lebih mudah terjadi.

Read More..

POMPA INJEKSI MOTOR DIESEL


Dalam perkembangan teknologi otomotif tidak hanya tertuju pada perkembangan desain dan karakteristik mesin khususnya pada mesin mobil saja , akan tetapi juga terhadap pengembangan tentang sistem penyaluran bahan bakar dan udara . Dimana telah diterapkan pada sistem saluran bahan bakar dan aliran udara dengan menggunakan sistem pompa injeksi pada motor diesel yang mempunyai keuntungan dan kehandalan lebih dibandingkan dengan sistem karburator yang pada umumnya dipakai pada motor bensin .
Perancancangan sistem injeksi bahan bakar dan aliran udara pada motor diesel ini berdasarkan pada banyaknya jenis mobil ini digunakan oleh masyarakat , dimana pada perkembangan teknologi otomotif ( mobil ) saat ini mengarah pada penggunaan sistem injeksi untuk penyaluran atau distribusi bahan bakar dan udara.

Motor Diesel tidak menggunakan pengapian . Prinsip kerjanya menggunakan efek pemompaan udara, bila udara dimampatkan maka suhu dan tekananya menjadi naik , setelah itu barulah disemburkan bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran . Dengan demikian untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bahan bakar diperlukan tekanan yang tinggi agar bahan bakar bisa dikabutkan dengan baik , hal ini menyebabkan sistem pasokan bahan bakarnya lebih rumit dibandingkan dengan motor bensin.

Adapun penyebab motor diesel lebih banyak dipergunakan karena :

· Hemat dan murah dalam pemakaian bahan bakar .

· Tingkat polusi yang diakibatkan oleh gas buang terhadap udara lebih rendah .

· Bahan bakar diesel mengandung lebih banyak energi panas dan menghasilkan tenaga lebih besar .

· Untuk menghasilkan daya yang besar, dimensi lebih kecil jika dibandingkan dengan karburator engine .

· Sistem kelistrikan sederhana .

· Kemungkinan terjadi bahaya kebakaran lebih kecil .

· Kemampuan tinggi untuk bertahan tetap hidup , waktu beroperasi pada putaran rendah dengan beban berat .

Read More..

KARAKTER BAN MOBIL


BAN mobil merupakan salah satu item yang menjamin keamanan dan kenyamanan berkendara. Bisa dibilang ban mobil merupakan ujung tombak kendaraan dalam menjelajah.
Berhadapan langsung dengan kondisi jalan yang ekstrim. Para produsen ban semakin berlomba untuk memproduksi ban yang memiliki kualitas baik dan berteknologi tinggi agar dapat beradaptasi dengan kondisi jalan seganas apapun. Disamping itu konstruksi ban didesain untuk menahan beban secara seimbang sehingga ketika kendaraan dipacu dengan cepat di jalan yang licin, kendaraan tetap nyaman dan tidak slip.

Dari segi konstruksi ban dapat dibedakan berdasarkan Carcass, yaitu ban biasa dan radial. Ban biasa (standar) disusun dari lapisan benang yang membentuk sudut 30 hingga 40 derajat dari garis tengah ban.Fungsinya agar ban dapat menahan beban dalam kondisi membentang dan melintang. Saat menerima beban vertikal, lapisan benang bergerak melengkung. Itulah sebabnya kemampuan dalam membelok dan daya tahan aus masih kurang dibandingkan ban radial.

Proses pembuatan ban radial menggunakan bermacam-macam bahan baku, zat warna, bahan kimia, 30 macam bahan karet, benang kawat, dan sebagainya. Proses dimulai dengan pencampuran dari bahan karet alam, minyak, bahan karbon, zat warna, anti-oksidan, akselerator dan bahan kimia lainnya, yang menghasilkan bahan yang disebut compound. Campuran bahan-bahan tersebut dicampur dalam blender raksasa yang disebut mesin Banbury dalam suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Bahan campuran berwarna hitam, lembek & panas tersebut diproses dalam blender raksasa secara berulang kali.

Komposisi bahan karet untuk membuat bahan, misalnya pada ban dengan kode 195/70R14 memiliki berat sekitar 8 kg yang terdiri dari : 2 kg adalah 30 jenis bahan karet sintetis, 1.5 kg 8 jenis bahan karet alam, 2 kg terdiri dari 8 jenis bahan karbon black, 0.5 kg sabuk kawat baja, 0.5 kg benang polyester dan nylon, 0.5 kg bead kawat baja, 1.5 kg 40 jenis bahan kimia, minyak dan lain-lain.

Campuran umum antara bahan karet sintetis dan karet alam menurut jenis ban adalah : Ban Mobil Penumpang (dalam persen) 55-45, ban truk kecil 50-50, ban mobil balap 65- 35, ban off road (giant/earthmover) 20-80.

Standar kode spesifikasi ban adalah berdasarkan sistem International Standardization Organization, misalnya kode 195/70R14 86 H. Angka 195 menunjukkan lebar ban dalam inci pada ban biasa atau milimeter pada ban radial. Kemudian H berarti kecepatan maksimum yang diizinkan saat memakai ban ini. Kode 14 merupakan diameter pelek dalam inci, 70 merupakan aspect ratio tinggi lebar ban dalam persen, R adalah jenis ban dan 86 menunjukkan kapasitas mengangkut beban atau load index. Batas maksimum kecepatan dinyatakan dengan huruf yang berbeda. Kode K kecepatan maksimum 110 km/jam. L 120 km/jam, M 130 km/jam, N 140 km/jam, P 150 km/jam, dan Q 160 km/jam. Kode berikutnya R untuk 170 km/jam, S 180 km/jam, T 190 km/jam, U 200 km/jam, H 210 km/jam dan V lebih dari 210 km/jam.

Read More..
 

© Copyright © 2011 Info Otomotif. All Rights Reserved.