Sabtu, 03 Desember 2011

PROSEDUR PENGUKURAN EMISI KENDARAAN BERMOTOR


PREKONDISI

Ruang Ukur
1. Bertemperatur 5 – 40 C.
2. Sirkulasi udara terjamin.

Alat Uji Emisi
1. Alat uji emisi dalam keadaan Siap Ukur. (Kondisi Siap Ukur harus dipenuhi dari spesifikasi alat)
2. Sensor temperatur dalam keadaan Terpasang. (kondisi terpasang harus didefinisikan)
3. Sensor RPM dalam keadaan Terpasang.

Kendaraan
1. Dalam keadaan hidup dan berada di tempat yang datar.
2. Semua peralatan pada kendaraan kecuali perlengkapan operasi standar mesin harus dimatikan (AC, Radio, Fan, Lampu, dll.).
3. Transmisi berada dalam posisi netral.
4. Choke / Cold start dalam keadaan non aktif.
5. Mesin bekerja dalam putaran idle (perlu masukan ATPM untuk range RPM yang optimal, ~ 600 – 800 rpm).
6. Temperatur mesin pada kondisi kerja (perlu masukan ATPM untuk range Temp. yang optimal, ~ 60 – 80 C)

Komputer
1. Dalam keadaan tersambung dengan alat uji emisi.
2. Perangkat lunak penerima data dalam keadaan aktif.
3. Field Data kendaraan diisi sesuai dengan data kendaraan yang akan diuji.


PENGUKURAN

Alat Uji Emisi
1. Sensor gas berada dalam keadaan Terpasang.
2. Alat uji berada dalam mode pengukuran.
3. Pengambilan data :
Bensin :
Pengambilan data dilakukan setelah angka CO, HC, O2, CO2 dan Lambda dalam keadaan Stabil. (kondisi stabil perlu didefinisikan)
Diesel :
Pengambilan data dilakukan setelah proses akselerasi selesai.

Komputer
1. Pengambilan data :
Bensin :
Pengambilan data dilakukan setelah angka CO, HC, O2, CO2 dan Lambda dalam keadaan Stabil. (kondisi stabil perlu didefinisikan)
Diesel :
Pengambilan data dilakukan setelah proses akselerasi selesai.


0 komentar: